9 Oktober 2011

Analisis Jurnal Metode Riset Bab I

Judul : ANALISIS PENILAIAN KONSUMEN TERHADAP  EKUITAS MEREK COFFEE SHOPS DI SURABAYA

1.1 Latar Belakang Masalah

 Penelitian ini bertujuan untuk mengukur ekuitas merek empat coffee shops di Surabaya, yaitu Excelso, DOME, Starbucks dan Coffee Bean & Tea Leaf. Ekuitas merek diukur berdasarkan 4 variabel dari Aaker yaitu kesadaran merek, asosiasi merek, kesan kualitas dan loyalitas merek. Hasil penelitian terungkap bahwa Starbucks merupakan coffee shop yang kesadaran mereknya paling banyak diingat oleh responden, diasosiasikan paling positif dan loyalitas mereknya paling tinggi. Sedangkan Excelso merupakan coffee shop dengan kesan kualitas paling baik. Seiring dengan berkembangnya jaman, masyarakat kota pada saat ini mengalami perubahan gaya hidup (lifestyle). Salah satu manifestasi gaya hidup modern saat ini adalah kebiasaan kelompok masyarakat tertentu yang  nongkrong  di cafe atau  coffee shops. Bisnis coffee shop mengalami perkembangan, dimana di hampir semua  shopping mall  utama di Surabaya terdapat empat  coffee shop yang perkembangannya lebih dominan dibandingkan merek lain yaitu Coffee Bean & Tea Leaf (dari Amerika), Dome (dari Australia), serta merek lokal seperti Kafe Excelso.
Dari fenomena di atas peneliti ingin mengetahui bagaimana penilaian konsumen Surabaya terhadap perkembangan bisnis coffee shop tersebut diukur dari ekuitas mereknya. Ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh suatu barang dan jasa kepada perusahaan atau pelanggan. Menurut Aaker, ekuitas merek diukur melalui empat dimensi yaitu brand awareness, brand association, perceived quality dan brand loyalty (1991, p. 62).
- Fenomena

Merek bukan hanya sebuah nama, simbol, gambar atau tanda yang tidak berarti. Merek
merupakan identitas sebuah produk yang dapat dijadikan sebagai alat ukur apakah produk itu baik dan berkualitas. Konsumen melihat sebuah merek sebagai bagian yang paling penting dalam sebuah produk, dan merek dapat menjadi sebuah nilai tambah dalam produk tersebut (Kotler, 2004, p. 285). Karena itu merek  merupakan aset penting dalam sebuah bisnis. Meskipun merek bersifat  intangible, tapi nilai sebuah merek lebih dari pada sesuatu yang tangible. Merek  tidak berkembang terbatas pada produk barang saja, tetapi juga produk jasa dan juga bisnis yang menghasilkan produk barang sekaligus jasa. Untuk bisnis yang menjual paduan antara barang dan jasa misalnya bisnis HORECA (Hotel, Restaurant and Café). Bagi konsumen, bisnis HORECA yang mempunyai merek kuat, dapat memberikan nilai lebih pada konsumennya. Dari segi sosial, itu dapat memberikan pengaruh nilai emosional yaitu prestige konsumen.
Seiring dengan berkembangnya jaman, masyarakat kota pada saat ini mengalami perubahan gaya  hidup (lifestyle). Salah satu manifestasi gaya hidup modern saat ini adalah kebiasaan kelompok masyarakat tertentu yang  nongkrong  di cafe atau  coffee shops. Bisnis coffee shop mengalami perkembangan, dimana di hampir semua  shopping mall  utama di Surabaya terdapat empat  coffee shop yang perkembangannya lebih dominan dibandingkan merek lain yaitu Coffee Bean & Tea Leaf (dari Amerika), Dome (dari Australia), serta merek lokal seperti Kafe Excelso.

- Riset Terdahulu

Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive). Waktu penelitian dilakukan pada bulan Januari 2011 hingga bulan Februari 2011. Penelitian ini dilakukan melalui survei dengan metode wawancara langsung dengan responden, menggunakan kuesioner atau daftar pertanyaan yang terstruktur. Teknik penentuan responden dilakukan secara sengaja (purposive sampling) dalam hal ini adalah konsumen. Kunjungan minimal 3 kali pada salah satu dari keempat coffee shop yang diteliti (Excelso, Starbucks coffee, DOME dan Coffee Bean and  Tea Leaf) untuk mengukur kesan kualitas dan loyalitas merek, Berusia antara 20-40 tahun. Mengingat ke-banyakan yang menjadi konsumen coffee shop adalah kalangan mahasiswa dan eksekutif muda.
Berdasarkan penelitian tersebut, Star-bucks Coffee menduduki peringkat yang ke-91. Starbucks dinilai mempunyai merek yang baik, dari segi produk, servis, dan konsumen secara interna-sional. Selain itu, Starbucks merupakan salah satu perusahaan yang memiliki  pertumbuhan bisnis ter-cepat

Metode pengambilan sampel yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah  non-probability  sampling dan teknik convenience sampling. Dengan 360 responden yang dipilih sebagai sampel. Selain itu, penulis menggunakan teknik  quota sampling dengan membagi sampel yang diambil pada masing-masing coffee shop sebanyak 90 responden.

-Motivasi Peneliti
Dari fenomena di atas peneliti ingin mengetahui bagaimana penilaian konsumen Surabaya terhadap perkembangan bisnis coffee shop tersebut diukur dari ekuitas mereknya. Ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh suatu barang dan jasa kepada perusahaan atau pelanggan. Menurut Aaker, ekuitas merek diukur melalui empat dimensi yaitu brand awareness, brand association, perceived quality dan brand loyalty (1991, p. 62).


1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan motivasi peneliti maka perumusan masalah adalah ” ANALISIS PENILAIAN KONSUMEN TERHADAP  EKUITAS MEREK COFFEE SHOPS DI SURABAYA “

1.3 Masalah
Mengukur ekuitas merek empat coffee shops di Surabaya, yaitu Excelso, DOME, Starbucks dan Coffee Bean & Tea Leaf. Ekuitas merek diukur berdasarkan 4 variabel dari Aaker yaitu kesadaran merek, asosiasi merek, kesan kualitas dan loyalitas merek.

1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur ekuitas merek empat coffee shops di Surabaya, yaitu Excelso, DOME, Starbucks dan Coffee Bean & Tea Leaf. Ekuitas merek diukur berdasarkan 4 variabel dari Aaker yaitu kesadaran merek, asosiasi merek, kesan kualitas dan loyalitas merek.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.