30 April 2011

Ragam Festival di Korea

Negeri Ginseng sangat menghargai pentingnya menjaga keawetan kekayaan budaya dan sejarah lewat berbagai festival yang diselenggarakan sepanjang tahun. Festival-festival ini menampilkan kecantikan Korea yang paham betul akan nilai warisan sejarah dan budayanya. Festival-festival ini menjadi atraksi turis dan sangat layak untuk Anda kunjungi dalam perjalanan ke Korea.


Festival Lumpur Boryeong
Juli, di Pantai Daecheon
Selama festival, turis dari berbagai belahan dunia datang ke Pantai Daecheon untuk menonton sebuah festival unik, merayakan khasiat lumpur Boryeong. Para pengunjung bisa berpartisipasi dalam beberapa aktivitas seperti gulat lumpur, meluncur di atas lumpur, berenang di kolam besar berisi lumpur, dan bersenang-senang! Pada malam hari, keramaian pindah ke arah pantai. Lengkap dengan musik dan kembang api, menjadikannya sebuah festival menyenangkan dan ramah keluarga.



Festival Ginseng
September, di Kabupaten Goumsan
Festival Ginseng, atau Geumsan Insam, adalah festival utama di Kabupaten Geumsan, Provinsi Chuncheongnam-do. Kabupaten ini adalah produsen terbesar ginseng di Korea, dan festival ini sengaja diadakan untuk mempromosikan manfaat ginseng Geumsan. Di sana terdapat juga beberapa pameran yang berhubungan dengan ginseng, penampilan musik rakyat, kontes menyanyi dan menari, dan pameran khusus untuk perdagangan ginseng internasional dan turis asing.


Festival Kunang-kunang Muju
Juni, di Sungai Namdaecheon
Festival Kunang-kunang Muju adalah festival ramah lingkungan untuk mengingat eksistensi kunang-kunang. Muju, tempat berlangsungnya festival ini, adalah daerah pegunungan yang indah. Di Korea, kunang-kunang hanya berasal dari sungai Namdaecheon di Muju. Kehadiran mereka penting bukan hanya sebagai ukuran kelestarian lingkungan, tapi juga bagian dari cerita rakyat di daerah sekitar sungai Namdaecheon. Berbagai acara dengan tema kunang-kunang meramaikan festival sekaligus mendidik pengunjung akan pentingnya hubungan antara manusia dan alam.



Festival Budaya Hyoseok
September, di Desa Budaya Bongpyeong
Festival Budaya Hyoseok mengombinasikan sastra dan pariwisata. Festival ini diselenggarakan untuk memperingati Bongpyeong sebagai tempat lahirnya Lee Hyo-Seok, novelis penting asal Korea. Rangkaian festival ini berfokus pada salah satu cerpen Hyo-Seok yang paling terkenal, saat kembang buckwheat bermekaran di Bongpyeong. Ada juga tur ke berbagai tempat yang disebut dalam cerita pendek itu. Mungkin turis asing tidak akan sepenuhnya menghargai makna historis dan budaya festival ini, meski begitu festival ini tetap layak didatangi untuk menikmati keindahan alam Bongpyeong.



Festival Gwacheon Hanmadang
September sampai Oktober, di Kota Gwacheon
Setiap musim gugur di Kota Gwacheon, festival ini adalah perayaan atas semangat seni jalanan. Hanmadang berarti “tempat orang bisa berkumpul”, dan memang itulah yang ditampilkan dalam festival, berbagai penampilan pilihan di ruang-ruang publik seperti pinggir jalan utama, panggung terbuka, dan banyak lagi. Macam penampilan yang bisa Anda nikmati termasuk teater jalanan, drama Madang, atraksi sirkus, dan tarian jalanan.



Festival Lampion Jinju Namgang
Oktober, di kawasan pinggir sungai Namgang
Parade lampion dengan warna-warna luar biasa memenuhi sungai Namgang, tepat di seberang Benteng Jinjuseong dan Paviliun Chokseongnu. Festival ini berawal dari pertempuran Jinjuseong pada masa paling menderita dari invasi Jepang, sebelum kemudian berubah menjadi Festival Lampion. Pemandangan spektakuler lampion yang berderet mengambang di sepanjang sungai dan atraksi kembang api membuat festival ini populer di seluruh negeri.


Festival Tari Topeng Andong
akhir September, di Hahoe
Festival Tari Topeng Andong adalah yang terbesar di Hahoe, biasanya diselenggarakan akhir September atau awal Oktober. Festival ini menampilkan berbagai pertunjukan dari kelompok tari Korea atau internasional yang mengangkat tema cerita rakyat tradisional. Tema festival berpusat pada tari-tari topeng yang tujuannya menenangkan mahluk-mahluk gelisah di sekitar Hahoe. Kini, festival ini bukan hanya menampilkan berbagai tari topeng tradisional Korea, tapi juga tari-tari tradisional dari seluruh dunia.

 source : http://faktabukanopini.blogspot.com

WOOW,, Inilah Mahasiswa Jenius Berumur 9 Tahun dari Indonesia


March Boedihardjo, satu dari banyak anak berprestasi Indonesia keturunan Tionghoa lahir pada tahun 1998 di Hongkong. March Boediharjo dan keluarganya adalah orang Indonesia yang bermukim di Hongkong. Dan ketika tahun 2005, March dan keluarganya hijrah ke United Kingdom, ketika kakak laki-lakinya, Horatio Boediharjo yang saat itu berusia 14 tahun mendapat beasiswa di Oxford University, dalam program Phd, dan membuat ia menjadi salah satu siswa termuda di universitas itu.

Kedua anak keturunan Boediharjo ini memang menunujukantalenta lebih dalam bidang ilmu matematika, ayahnya memang sudah sejak kecil mengenalkan matematika kepada kedua anaknya ini, bahkan ketika makan pun yang mereka bicarakan adalah soal matematika. March menyelesaikan sekolah menengahnya di Inggris ketika ia dan keluarganya menemani kakaknya menempuh pendidikan di Ingris. Hebatnya, dia masuk dalam kelas akselerasi, sehingga hanya perlu waktu dua tahun menjalani pendidikan setingkat SMA itu. Hasilnya, dia mendapat dua nilai A untuk pelajaran matematika dan B untuk statistik.

Dia juga berhasil menembus Advanced Extension Awards (AEA), ujian yang hanya bisa diikuti sepuluh persen pelajar yang menempati peringkat teratas A-level. Dia lulus dengan predikat memuaskan. Dalam sejarah AEA, hanya seperempat peserta AEA yang bisa mendapat status tersebut. Ia juga mendapatkan 8 GCSEs dalam waktu yang sama dengan ketika ia mengikuti ujian A-level di Inggris. Setelah itu, ia pun mendaftarkan diri ke Baptist Hong Kong (HKBU), sebenarnya March sudah melamar ke beberapa universitas lain di Hong Kong. Di antaranya yaitu Universitas of Hong Kong, Hong Kong University of Science and Technology, dan Chinese University of Hong Kong. Namun, sayangnya universitas-universitas itu belum memberikan jawaban, aku ayah March.

Sebenarnya, March ingin menyusul kakaknya yang berusia 14 tahun yang melanjutkan pendidikan di Oxford University di Inggris, namun sayangnya keluarga mereka tidak punya cukup uang, waluapun ayahnya adalah seorang pengusaha karena biaya hidup di Inggris itu sangat mahal dan akhirnya March dan orang tuanya pun harus kembali ke Hongkong lagi meninggalkan kakaknya yang sedang menempuh pendidikan di Oxford.


Ia mencatatkan diri sebagai mahasiswa termuda di Universitas Baptist Hong Kong (HKBU). Di tahun-tahun pertamnya dia mengkritik bahwa pelajaran yang diajarkan terlalu mudah. Ia mendapatkan B+dan A- di hampir semua ujian matematika yang membuat ia masuk ke dalam daftar Dean, yaitu penghargaan bagi siswa yang memiliki IPK 3.00-3.49 dengan tidak ada nilai dibawah C. March juga akan memiliki gelar sarjana sains ilmu matematika sekaligus master filosofi matematika. Karena keistimewaannya itu, perguruan tinggi tersebut menyusun kurikulum khusus untuknya dengan jangka waktu penyelesaian lima tahun yaitu pada tahun 2010. Dia juga mengkritik bahwa ia tidak punya kesan baik terhadap rekan kuliahnya.

"Mereka tidak memberi tanggapan (di ruang kuliah). Mereka cuma mendengarkan dan satu sama lain tidak berinteraksi," katanya.

Anak itu mengatakan rekannya di sekolah sebelumnya "ingin bermain", tidak seperti mahasiswa perguruan tinggi.

Ketika ditanya tentang cara beradaptasi dengan lingkungan dan orang-orang baru, March mengaku tidak pernah cemas berhadapan dengan teman sekelas yang lebih tua darinya.”Ketika saya di Oxford, semua rekan sekelas saya berusia di atas 18 tahun dan kami kerap mendiskusikan tugas-tugas matematika,’’ kisahnya.

Seorang wartawan BBC di Hongkong, Vaudine England pernah mewawancarinya suatu saat dan ia berkata bahwa March Tian Boedihardjo tidak beda dengan bocah-bocah lain yang berusia 9 tahun, ia masih memiliki sisi kejenakaan khas anak-anak dan March juga mengaku bahwa selain ia hobi melahap dan mempelajari semua buku matematika miliknya, ia juga sangat senang bermain catur, monopoli, dan lego.

 source : http://forum.vivanews.com

Mega Proyek Dunia yang Gagal

Hotel Ryugyong

Jika Dr. Evil benar2 ada, dia pasti membutuhkan tempat persembuyian, dan tempat persembunyian yang paling mungkin adalah Ryugyong Hotel di Pyongyang, Korea Utara. Monolit raksasa ini memiliki 105 lantai, tapi tanpa satupun jendela. Tinggi hotel ini adalah 330 meter, memiliki 3000 kamar, dan direncanakan memiliki 7 restoran putar, tapi sayangnya tidak pernah selesai. Banyak surat kabar yang memperkirakan biaya konstruksinya adalah sebesar $750 juta yaitu 2% dari pendapatan domestik Korea Utara–dan konstruksinya berhenti pada tahun 1992 karena kurangnya biaya, kurang listrik, dan kelaparan. Gedungnya sendiri sudah selesai, tapi tidak memiliki jendela, peralatan dan perlengkapan lainnya–yang menjadikannya sebagai Bangunan Kosong Tertinggi di Dunia!! Sebenarnya, bangunan ini merupakan bangunan tertinggi di Korea Utara dan tertinggi ke 18 di dunia, dan jika pembangunannya selesai, maka akan menjadi hotel tertinggi dunia.  

Stasiun Luar Angkasa Internasional


Antara 1984 dan 1993, $ 11,2 Milyar dihabiskan untuk Space Station Freedom, pendahulu AS untuk Stasiun Antariksa Internasional (ISS). Ketika ISS menggantikan Space Station Freedom, Presiden Clinton dipatok biaya proyek baru di $ 17,4 Milyar. Pada tahun 2006, Government Accountability Office mengatakan bahwa $ 35 Milyar telah dihabiskan sejak tahun 1985 dan itu akan memakan waktu sekitar $ 100 milyar untuk menyelesaikan stasiun. Ada banyak faktor rumit mencari tahu perkiraan biaya. stasiun ini menerima kontribusi besar dari negara: Amerika Serikat, Rusia, Jepang dan 10 anggota Badan Antariksa Eropa. Shuttle penerbangan, pengisian bahan bakar, pemeliharaan dan biaya terkait lainnya yang mungkin atau mungkin tidak dimasukkan dalam perkiraan, akan memberikan kontribusi untuk NASA mengatakan bahwa stasiun akan lebih murah dari perkiraan. Ada juga biaya tak terduga dan kemunduran, seperti tragedi bencana Space Shuttle Columbia.Ketika biaya mempertimbangkan, apakah kita bertanya berapa harganya untuk menyelesaikan stasiun atau untuk menyelesaikan dan menjalankannya untuk jangka waktu tertentu? Badan Antariksa Eropa menyatakan perkiraan biaya akan 100 billion euros ($ 123 miliar) untuk merakit stasiun dan menjalankannya selama 10 tahun [sumber: ESA]. Tidak peduli biaya akhir, stasiun ruang angkasa sudah tentu percobaan ilmiah yang paling mahal yang pernah dicoba.

Terowongan Channel


Terowongan Channel, adalah tiga terowongan panjang di bawah Selat Inggris 31-mil (50 kilometer) , menghubungkan Inggris dan Perancis. Setelah selesai pada tahun 1994, menghabiskan $ 21 Milyar. itu membuat proyek Chunnel adalah konstruksi terowongan yang paling mahal dlm sejarah. Konstruksi melibatkan 13.000 insinyur dan pekerja, 250.000 gambar teknik dan 10 orang meninggal dalam proses. Chunnel dibangun butuh waktu enam tahun, tapi rencana untuk membangun semacam terowongan bawah laut mencakup Selat Inggris dilakukan sejak 1802.

Terowongan digali di akhir abad 19. Pada abad ke-20, butuh pemerintah Inggris dan Prancis dekade untuk menyelesaikan rencana untuk pembangunan. Proyek ini dibatalkan lebih dari sekali, tapi akhirnya dilanjutkan bersama di akhir 1980-an. Pada awal 2009, jaringan rel baru yang akan menghubungkan London ke pihak Inggris dari Chunnel dibuka. biayanya $ 13,8 milyar - upaya konstruksi individu yang paling mahal dalam sejarah negara 
Kubah Millenium

Dibangun untuk rumah perayaan untuk milenium baru, telah menjadi perusak pemandangan yang memalukan bagi London. dome Millennium telah menjadi kontroversi sejak awal berdirinya di pertengahan 1990-an. Biaya naik di seluruh tahap perencanaan dan pembangunan, dengan pemerintah Inggris secara teratur membubarkan lebih banyak uang untuk pembangun Kubah. Pada akhirnya, biaya £ 789,000,000 ($ 1,1 miliar) untuk membangun dome. Penjualan tiket untuk atraksi yang jauh di bawah ekspektasi. The New Millennium Perusahaan operator Kubah, hanya mencapai pendapatan £ 189,000,000 ($ 275,000,000). Ada tuduhan penipuan oleh vendor dan pemasok. Kubah itu hanya terbuka selama satu tahun, penutupan pada 31 Desember 2000 - tepat sebelum awal milenium baru. Pada tahun 2001, biaya pemeliharaan adalah £ 28.400.000 (41.300.000 $) Tahun berikutnya, pemeliharaan bulanan di sekitar 250.000 pound ($ 363.950). Untuk sementara waktu, tidak jelas dome ini akan menjadi apa, atau apakah hanya akan menjadi monumen pengingat ratusan juta pound yang terbuang sia2. Akhirnya hak penamaan untuk kubah O2 dijual kepada perusahaan telepon seluler. Pada tanggal 24 Juli 2007, kubah dibuka kembali dengan nama Arena O2 setelah Anschutz Hiburan, pemilik baru tempat itu, menghabiskan £ 600,000,000 ($ 1,2 miliar) untuk merenovasi situs, menambahkan sumber konser arena. Sekarang digunakan untuk host konser, acara olahraga, pameran dan bioskop.

source : http://bukucatatan-part1.blogspot.com