23 Februari 2011

PEMBATASAN BBM DAN AKIBATNYA BAGI PERDAGANGAN


Bab I
Pendahuluan

A. Latar belakang masalah
Di Indonesia, minyak bumi yang diolah banyak digunakan sebagai Bahan bakar minyak atau BBM, yang merupakan salah satu jenis bahan bakar yang digunakan secara luas di era industrialisasi.
Ada beberapa jenis BBM yang dikenal di Indonesia, di antaranya adalah:
Pada Tahun 2011 Pembatasan bahan bakar minyak bersubsidi bagi mobil berplat hitam akan mulai dilaksanakan pada bulan Maret 2011. Untuk tahap pertama, kebijakan akan diterapkan untuk wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi (Jabodetabek). Ditargetkan, pada Juli 2013 seluruh kota besar di Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi akan merasakan kebijakan ini.
B. Identifikasi masalah (latar belakang)
Di Indonesia, harga BBM sering mengalami kenaikan disebabkan alasan pemerintah yang ingin mengurangi subsidi. Tujuan dari pengurangan tersebut dikatakan adalah agar dana yang sebelumnya digunakan untuk subsidi dapat dialihkan untuk hal-hal lain seperti pendidikan dan pembangunan infrastruktur Mulai april 2011 pemerintah telah memutuskan membatasi penggunaan bahan bakar bersubsidi Premium dan solar bersubsidi hanya boleh dikonsumsi oleh mobil pelat kuning, sepeda motor, roda tiga dan perahu nelayan. Pembatasan diakukan bertahap, dimulai dari kawasan Jabodetabek, Pulau Jawa-Bali dan luar Pulau Jawa. Tentu hal ini akan berakibat pada sector perdagangan, dan memicu terjadinya kenaikan pada harga barang-barang lainnya seperti barang konsumen, sembako dan bisa juga tarif listrik sehingga selalu ditentang masyarakat.
C. Rumusan masalah
Masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah Pembatasan BBM dan Akibatanya bagi Perdagangan”
Tujuan
Kebijakan pengaturan BBM bersubsidi ini bertujuan untuk memberikan subsidi tepat sasaran, karena subsidi pada dasarnya untuk yang kurang mampu, padahal dari semua data saat ini yang menerima BBM bersubsidi sebagian besar merupakan masyarakat berpendapatan tinggi

Bab II
Pembahasan
Di Indonesia, harga BBM sering mengalami kenaikan disebabkan alasan pemerintah yang ingin mengurangi subsidi. Tujuan dari pengurangan tersebut dikatakan adalah agar dana yang sebelumnya digunakan untuk subsidi dapat dialihkan untuk hal-hal lain seperti pendidikan dan pembangunan infrastruktur. Mulai april 2011 pemerintah telah memutuskan membatasi penggunaan bahan bakar bersubsidi Premium dan solar bersubsidi hanya boleh dikonsumsi oleh mobil pelat kuning, sepeda motor, roda tiga dan perahu nelayan. Pembatasan diakukan bertahap, dimulai dari kawasan Jabodetabek, Pulau Jawa-Bali dan luar Pulau Jawa. Tentu hal ini akan berakibat pada sector perdagangan, dan memicu terjadinya kenaikan pada harga barang-barang lainnya seperti barang konsumen, sembako dan bisa juga tarif listrik sehingga selalu ditentang masyarakat. Sektor yang akan paling terpengaruhi pada kebijakan tersebut adalah industri mobil. Namun para pelaku, memilih mematuhi peraturan. Meski berat, keputusan harus diterima karena berlaku adil untuk semua pelaku industri. Negatifnya, pembatasan BBM bersubsidi ini bakal dibarengi penerapan pajak-pajak daerah antara lain, Bea Balik Nama dan Pajak Progresif, semata-mata ingin membatasi pembelian mobil di Indonesia. GAIKINDO mengatakan, opsi pembatasan BBM diharapkan bisa diikuti dengan pertumbuhanekonomi yang membaik tahun depan. Tapi, jangan ada lagi tambahan pembebanan, misalnya penerapan pajak-pajak baru yang bisa memperlambat laju pertumbuhan industri.
GAIKINDO memprediksi pasar mobil nasional pada tahun ini akan menembus 730.000 unit sekaligus rekor penjualan tertinggi sepanjang sejarah industri otomotif di Indonesia. Tapi jika seluruh beban diberlakukan serentak tahun depan, Johnny memprediksi pasar bakal "drop" 30 persen.Situasi ini, lanjutnya, membuat Indonesia sulit bersaing mendapatkan kepercayaan investor asing karena negara tetangga terus berkampanye menawarkan keunggulan masing-masing. Padahal kalau infrasrtuktur tertata dengan baik, target 1 juta unit penjualan mobil di Indonesia bisa terwujud pada 2013. "Apalagi sudah ada perdagangan bebas. Kita inginkan penjualan satu juta unit. Kalau penjualan berasal dari produksi dalam negeri dan bukan mobil impor, akan menciptakan lapangan kerja baru,"
Maka dari itu ,perlu adanya sosialisasi Sehubungan dengan rencana pembatasan BBM bersubsidi, Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor Sudirman Maman Rusdi menambahkan, jika sudah diputuskan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), pemerintah perlu melakukan sosialisasi ke seluruh masyarakat. Dijelaskan, situasi ini dipastikan akan berdampak pada pasar karena biaya operasional pengguna mobil akan naik sekitar 30 persen. Pasalnya harus menggunakan Pertamax atau Pertamax Plus yang lebih mahal dari Premium.
"Selain itu, perlu diperhatikan kesiapan infrastruktur Pertamina yang menyalurkan BBM. Harus ada perubahan, Kalau dulu lebih banyak pompa Premium, kini harus diganti Pertamax yang dominan.
Bab III
Penutup
Kesimpulan
Rencana pemerintah yang akan memberlakukan kebijakan pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada akhir Maret 2011, dipastikan akan berdampak negatif dan positif.
Dampak positifnya pemerintah akan mengurangi besaran subsidi sehingga angka subsidi BBM dari APBN akan berkurang . Negatifnya, menggiring masyarakat menggunakaan minyak ke minyak ,pindah dari Premium ke Pertamax. Seharusnya kebijakan energi yang berwawasan jangka panjang mestinya pindah dari minyak ke non minyak. Sebab minyak kita sedikit, produksinya anjlok terus, padahal yang banyak diproduksi itu gas, serta potensi inflasi akan mengikuti kenaikan harga BBM pada sektor kendaraan pribadi.
Source : KOMPAS&Wikipedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.